Posted by : Sarah Larasati Mantovani Sunday 9 August 2015

gambar: google.com
"Allah sengaja menciptakan satu mulut dan dua telinga agar hamba-Nya lebih banyak mendengarkan daripada berbicara"

Banyak hikmah dan pelajaran yang saya dapat selama membaca (mendengarkan) kisah para klien Peduli Sahabat dan Menanti Mentari, salah satunya ialah pelajaran mendengarkan. Rasanya sudah jadi hal yang lumrah, jika manusia senang keluh kesahnya didengarkan dan diperhatikan. Ketika keluh kesah kita didengarkan, kita tidak lagi merasa sendirian walau hati dalam keadaan gelap sekalipun.
Dari pelajaran mendengarkan, saya belajar tentang etika mendengarkan. Banyak dari kita lupa, saat mendengarkan agar tidak menyela atau memotong orang yang bercerita sebelum dia benar-benar menyelesaikan ceritanya. Tentu rasanya sangat tidak menyenangkan ketika kita bercerita kemudian orang yang mendengarkan memotong cerita kita, dengan pertanyaan atau ceramah misalnya. Kalau pun misalnya kita terpaksa menyela, bisa mengawalinya dengan "Mohon maaf, jika saya menyela...".
Hal penting lainnya, dari mendengarkan kita bisa belajar untuk memahami sesuatu yang baru, sesuatu yang sebelumnya tidak kita ketahui. Seperti salah satu quotes yang saya dapatkan dari mbah Google malam ini (yang saya tidak tahu siapa pemilik quotes tersebut), when you talk you are only repeating what you already know. But if you listen, you may learn something new (saat kau berbicara kau hanya mengulang apa yang kau tahu, maka dengan mendengarkan kau akan mempelajari sesuatu yang baru).
Terima kasih untuk kakak-kakak klien Peduli Sahabat dan Menanti Mentari, semoga saya bisa menjadi teman yang baik untuk mendengarkan :')

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Journalicious - Skyblue - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -