Posted by : Sarah Larasati Mantovani Tuesday 11 January 2011

"Sampai kapan ku harus menunggumu disini, selalu disini....
Lama jadi jomblowati, ditinggalmu oh kasih, sendiri...
Pusing...pusing...."
(SHE_Jomblowati)

Siapa sih yang ngga kenal dengan lagu yang menjadi pentolan acara TAKE ME OUT di atas? Apalagi dengan musiknya yang catchy abis di kuping dan liriknya yang "KITA" banget. Waahh...dijamin rasanya bikin kita jadi ngga tahan untuk berlama-lama ngejomblo deh. Mumpung baru awal tahun, jadi pacar baru kudu wajib ada tuh dalam 2011 Resolution List kita, makanya bikin kita jadi tambah terprovokasi untuk ngga betah ngejomblo.

Eits...tapi tunggu dulu, masa sih jadi jomblo itu bikin kita pusing? Hmm...rasanya ada yang perlu diperiksa ulang nih dari mindset atawa cara berpikir kita.


JOMBLO bikin Pusing?


Jadi jomblo bikin pusing? Ah masa sih? Rasanya ngga deh. Bagi mereka yang sudah terbiasa dengan aktivitas baku syahwat ini, mungkin iya. Tapi bagi mereka-mereka yang sudah terbiasa dengan predikat ini, menjadi jomblo bukanlah suatu masalah dan malah ngga bikin pusing tuh.

Sebelum saya mengupas masalah ini lebih lanjut, saya akan melempar pertanyaan ke teman-teman (Jiaaahh...bola kali dilempar). Sebenarnya apa sih alasan kamu ngga betah untuk berlama-lama ngejomblo? Jawabannya sudah pasti.....

1. Karena ngga mau dibilang ngga laku
2. Karena masih sayang sama mantan
3. Pacaran sebagai pengobat rasa kesepian
4. Sebagai motivator untuk belajar
5. Biar ada yang ngapelin di malam minggu
6. Ngga bisa hidup tanpa cowok
7. Dan masih banyak lagi alasan yang bisa kamu jadikan sebagai pembenaran untuk ngga betah menjomblo.

Hayoo ngaku, seberapa banyak diantara kamu yang pusing dengan predikat "KEJOMBLOANNYA"?, ngomong-ngomong soal status jomblo, saya mau berbagi sedikit pengalaman nih sama teman-teman. Dulunya, sebelum saya menyandang status ini, saya adalah aktivis pacaran. Alasan pertama saya ingin pacaran karena saya pengen tahu rasanya kaya apa sih pacaran itu? Jadi deh, pas kelas 2 SMA saya pertama kali pacaran. Bangga jadi aktivis pacaran? Bagi saya ngga tuh. Justru saya malah dibuat pusing dengan pacaran karena saya harus menjaga perasaan sang pacar dari cowok-cowok lain dan saya juga pernah beberapa kali backstreet dengan sang pacar karena ngga disetujui oleh teman-teman dan orangtua. Dari situ saya merasa sangat berdosa dan malu pada diri sendiri karena pada akhirnya pacaran itu malah membuat saya semakin futur dan jauh dari ALLAH SWT (kalaupun ada yang membuat pembenaran dengan mengatakan bahwa pacaran ngga membuat kita jauh dari ALLAH SWT itu cuma akal-akalannya si setan aja tuh!!).

Perjuangan saya untuk menjadi jomblo amat sangat sulit alias banyak godaan-godaannya. Apalagi waktu itu mantan saya ada yang ngajak balikan dan saya juga masih sayang, wuaaahhh makin tambah berat deh godaannya. Makanya untuk bisa jadi jomblo, saya butuh waktu lebih dari 2 tahun untuk menyandang status ini. Saya juga bersyukur, selama saya pernah menjadi aktivis pacaran, saya tetap memegang teguh prinsip saya yaitu saya ngga mau pacaran lebih dari pegangan tangan atau hanya sebatas itu saja. Alhamdulillahnya lagi, setelah saya menyandang predikat baru ini sudah ada beberapa laki-laki yang ingin mengajak saya menikah (Cihuy!!). Eh, tapi pengalaman masa lalu saya yang pernah menjadi aktivis pacaran itu jangan ditiru ya!.


Bahagia menjadi JOMBLO
Menjadi jomblo bukanlah hal yang untuk dipusingkan apalagi sampai masuk ke dalam kategori penderitaan karena dibilang ngga laku, waahh...jangan sampai deh. kalau masih tetap ada yang bilang kita ngga laku, keep cool aja! Ngga pacaran bukan berarti kita ngga laku. Inget aja sama firman ALLAH SWT di bawah ini :
"Dan diantara tanda-tanda (kebesaran)NYA ialah DIA menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri...". (Q.S Ar-Ruum : 21).

Lagipula ALLAH SWT juga pernah berjanji kok bahwa Laki-laki atau Wanita yang baik-baik hanya untuk Wanita atau laki-laki yang baik-baik pula. Jadi, bukan karena kita ngga laku tapi karena memang kita ngga mau melanggar apa yang sudah ditetapkanNYA.

Menjadi jomblo adalah suatu pilihan karena kita ngga memilih jalan maksiat tersebut (baca : PACARAN). Menurut artikel yang pernah saya baca di buletin STUDIA, kondisi jomblo adalah kondisi yang independen dan mandiri. Kalau kita sudah oke, baik di otaknya, kepribadiannya maupun akhlaknya, menjadi jomblo bukan sesuatu yang terpaksa tuh. Malah menjadi jomblo adalah suatu kebanggaan. Kita bisa tunjukkan kalau jomblo adalah harga diri. Menjadi jomblo bukan karena ngga ada yang mau tapi kitanya aja yang memang ngga mau sama anak-anak kecil itu. Iya, cowok atawa cewek yang beraninya cuma pacaran itu namanya masih anak kecil. Kalau cowok atawa cewek yang udah dewasa pasti dia ngga bakalan berani pacaran (atau minimal tobat deh), tapi langsung datang ke ortu si cewek dan ngelamar. Nikah deh jadinya. Selain menunjukkan tanggung jawab, cowok atawa cewek yang dewasa itu tahu kalau pacaran itu cuma ajang tipu-tipu dan aktivitas berlumur dosa.

Predikat jomblo itu jauh lebih mulia kalau kita menghindari pacaran karena takut dosa. Menjadi jomblo jauuuh lebih bermartabat kalau itu diniatkan untuk menjauhi maksiat dan semata-mata karena ALLAH SWT.

Lalu, Bagaimana agar kita tetap bahagia menjadi seorang jomblowers? Caranya gampang kok! Kita kebet langsung yuk!

1. Harus ikhlas dulu sama ALLAH.
Seseorang yang benar-benar ikhlas dan menghadapkan wajahnya kepada ALLAH dengan tulus niscaya ALLAH akan menolongnya dengan cara yang tiada pernah terlintas di hatinya. Dia akan menyingkirkan segala penghalang menuju jalan taubat.

2. Menjaga pergaulan.
Menjaga pergaulan disini bukan berarti kita ngga boleh bergaul dengan lawan jenis sama sekali, hanya saja kurangi tuh interaksi dengan lawan jenis supaya ngga kena VMJ (Virus Merah Jambu) dan kalau menyukai lawan jenis cukup sampai tahap SIMPATI. Intinya JAGA HATI dan JAGA PANDANGAN.

3. Banyak berpikir dan berdzikir.
Kita harus senantiasa ingat bahwa seluruh perbuatan kita nantinya akan dimintai pertanggungjawabannya oleh ALLAH SWT.

4. Menjauh dari orang yang dicintai.
Nah, inilah cara yang menurut saya agak sulit, sebab jika kita sedang jatuh cinta kita pasti selalu dan selalu ingin dekat dengan orang yang kita cintai. Tapi inilah cara yang paling ampuh (saya sering mencobanya), sebab memisahkan diri dan menjauh akan mengusir bayangan orang yang kita cintai. Kalau ngga tahan juga, banyak-banyakin puasa.

5. Menyibukkan diri dengan hal-hal yang bermanfaat.
Terkadang ada di saat-saat kita menjadi kesepian karena jomblo, itu karena hati kita yang kosong. Memperbanyak ikut kegiatan yang bermanfaat adalah salah satunya.

6. Banyakin teman (yang sejenis loh) dan cobalah untuk terbuka dengan teman kita itu. Jadinya kita ngga merasa kesepian. cuma akal-akalan si setan aja kok kalau kita merasa punya teman cowok lebih enak daripada temen cewek atau sebaliknya. Ngibul tuh si setan!.

7. Membayangkan cela yang terdapat pada diri orang yang dicintainya.
Nah ini tips khusus buat yang pernah punya mantan nih. Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah Rahimahullah berkata : "Sesungguhnya manusia penuh dengan najis dan kotoran. Dan orang yang sedang di mabuk cinta itu melihat kekasihnya dalam keadaan sempurna. Karena cinta, ia tidak dapat melihat aib kekasihnya. Sebab, hakikat segala sesuatu dapat disingkap dengan timbangan yang adil. Sementara yang menjadi penguasa atas dirinya adalah hawa nafsu yang zhalim. Itu akan menutupi seluruh cela hingga akhirnya orang yang dilanda cinta melihat kekasihnya yang jelek menjadi jelita".

Nah, bagi teman-teman yang udah ngga tahan untuk menjomblo lagi, MENIKAH adalah satu-satunya jalan yang terbaik. Tapi sebelum menikah, ada jalur yang harus kita lewati terlebih dahulu. Apaan tuh? Yaitu Ta'aruf dan Khitbah, yang akan saya bahas di tulisan selanjutnya.



*Tulisan ini terinspirasi dari curhatan teman saya (sesama jomblowers) yang mendapat serangan dari temannya karena dibilang ngga laku.
For someone in outthere yang sekarang udah ngga tahu kemana, terima kasih atas bimbingan & kiriman artikelnya selama ini, Jazakumullah khairan katsiran, akhi.

HIDUP JOMBLO!!



Daftar Pustaka :
=> Jomblo VS Pacaran, Buletin STUDIA tahun 2007 (edisinya lupa), www.dudung.net
=> Jangan Nodai Cinta, O.SOlihin & Iwan Januar, Gema Insani Press Jakarta.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Journalicious - Skyblue - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -