Posted by : Sarah Larasati Mantovani Sunday, 18 December 2011

Hal tersebut ia ungkapkan saat acara Seminar Akhir Tahun Perbankan Syariah dengan tema “Membangun Kapasitas dan Memperkuat Kontribusi Perbankan Syariah dalam Percepatan Pembangunan Ekonomi”, di Ruang Kreasi, Bank Indonesia pada hari Rabu (14/12) lalu.

Statistik perkembangan perbankan syariah sampai dengan bulan Oktober 2011, memang menunjukkan bahwa pelayanan perbankan syariah sudah semakin luas tersebar ke seluruh penjuru Nusantara dengan 11 Bank Umum Syariah (BUS), 23 Usaha Unit Syariah (UUS) dan 154 BPRS. Dengan adanya pertumbuhan perbankan syariah yang tinggi tersebut, Bank Syariah mampu meningkatkan pangsanya menjadi sebesar 3, 7 % dari total aset perbankan nasional.


Meski begitu, Bank Indonesia optimis, bahwa era petumbuhan tinggi perbankan syariah masih akan berlanjut walaupun saat ini kita masih menyaksikan perekonomian global yang masih dibayangi oleh krisis dan perlambatan pertumbuhan ekonomi.


“Industri bisa berkembang sangat pesat sehingga total aset hingga Oktober sebesar 127, 19. Ditambah aset BPRS menjadi 3,35 triliun, sehingga total aset 130,5 triliun atau tumbuh sekitar 47, 5 % secara year on year (yoy)”. Terang Halim Alamsyah. Kemudian ia menambahkan kembali, “Kita lihat perkembangan Bank Syariah di tahun 2012 akan relatif tinggi angka based linenya bisa capai 63 % atau sekitar 170 juta, pesimisnya Bank Syariah akan mencapai angka 55 % dan optimisnya sekitar 79 %, sedangkan pembiayaan bisa capai 190 tirliun, berbeda dengan Oktober yang baru 100 triliun.


Kemudian, untuk dapat terus mendukung perkembangan perbankan syariah pada tahun 2012, Bank Indonesia memandang perlu adanya strategi pengembangan dan kebijakan perbankan syariah yang difokuskan pada hal-hal berikut:


1.      Penguatan intermediasi perbankan syariah kepada sektor ekonomi produktif


2.      Pengembangan dan pengayaan produk syariah yang lebih terarah.


3.  Peningkatan sinergi dengan bank induk dengan tetap mengembangkan infrastruktur kelembagaan bisnis syariah


4.  Peningkatan edukasi dan komunikasi dengan fokus pada kesetaraan (parity) dan distinctiveness.


5.  Peningkatan good governance dan pengelolaan resiko kegiatan usaha perbankan syariah.


6.      Penguatan sistem pengawasan.



Halim Alamsyah berharap bahwa bank umum yang punya syariah kualitas layanannya bisa menyamai dengan induknya, termasuk jasa sistem pembayaran dan ia juga berharap tahun depan bank syariah akan lebih baik, meningkat dan kontribusinya lebih menonjol.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Journalicious - Skyblue - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -