Posted by : Sarah Larasati Mantovani Monday 19 March 2012


Pemilik akun Juned Lv Riny
Senin (19/03) lalu, saat saya memposting perkembangan seputar RUU Kesetaraan Gender di sebuah grup Facebook bernama LDK Al-Hurriyyah Institut Pertanian Bogor, ada tanggapan menarik dari seorang akhwat dengan akun Juned Lv Riny, komentarnya sangat menggugah hati saya sebagai perempuan dan membuat hati saya teriris-iris dengan mereka yang pro terhadap RUU ini. Berikut adalah komentar akhwat tersebut.



Bagaimana Liberalnya seorang perempuan bila RUU ini menjadi UU negara kita...

Bagaimana kasihannya para suami karena didapati istri2 mreka berlaku dzalim kepada suami dan keluarganya...

Bagaimana liarnya perilaku para perempuan jika mreka berlaku didasarkan pada hawa nafsu...

Bagaimana mirisnya para laki2 ketika mreka tidak menemukan sosok yang layak utk dijadikan istri dan ibu bagi anak2 mreka kelak...

Bagaimana hancurnya negara ini jika RUU kesetaraan gender ini disahkan dan kalam Ilahi ditentang dengan seenak hawa nafsu mreka (para aktifis feminis)....

Mau dikemanakan kalam Ilahi dibawah ini :

“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang shalihah, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka).” (An-Nisa`: 34)

“Akan tetapi para suami mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada istrinya.” (Al-Baqarah: 228)

dan siapa yg lebih adil daripada Sang Maha Adil yang telah menurunkan aturan (al-Qur'an dan al Hadits):

“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.” (An-Nahl: 90)

dan sunggung mata batin dan pikiran kaum feminis tersebut telah dibutakan oleh hawa nafsu, sehingga mereka tertipu :

“Patutkah Kami menganggap orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang shalih sama dengan orang-orang yang berbuat kerusakan di muka bumi? Patutkah (pula) Kami menganggap orang-orang yang bertakwa sama dengan orang-orang yang berbuat maksiat?” (Shad: 28)

DAN COBA LIHAT DENGAN SEKSAMA TUGAS WANITA DI MUKA BUMI ADALAH U BERIBADAH KEPADA ALLAH SWT :

“Setiap kalian adalah pemelihara, maka dia bertanggung jawab atas apa yang dia pelihara. Seorang penguasa adalah pemelihara atas rakyatnya dan dia bertanggung jawab atas mereka. Seorang lelaki adalah pemelihara atas keluarganya dan dia bertanggung jawab atas mereka. Seorang wanita adalah pemelihara atas rumah tangga suami dan anak-anaknya, dan dia bertanggung jawab atas mereka. Seorang budak adalah pemelihara atas harta tuannya dan dia bertanggung jawab atasnya. Ketahuilah, setiap kalian adalah pemelihara dan setiap kalian bertanggung jawab atas apa yang dipeliharanya.” (Muttafaqun ‘alaihi).

Semoga Allah memberikan petunjuk-Nya selalu pada kita. Robbuna yahdihi wa Robbuna ma'ak, aamiin Allahumma aamiin.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Journalicious - Skyblue - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -