Posted by : Sarah Larasati Mantovani Sunday, 8 April 2012


foto : safasindo.com
Tabligh Akbar yang dilaksanakan di Masjid Sunda Kelapa, Ahad siang (08/04) terasa sangat berbeda. Karena selain menghadirkan ulama-ulama dan intelektual muda dari Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) juga menghadirkan artis yang kini menjadi aktivis dakwah, Astri Ivo.


Dalam orasinya, Sekretaris Jenderal (Sekjend) MIUMI, Bachtiar Natsir, MM., mengatakan, "Saat ini umat dihadapkan pada dua monster besar yaitu freemasonry dan agama Majusi Persia, ini adalah tanggung jawab kita bersama", ucapnya dengan penuh semangat.

Tidak hanya mengingatkan jama'ah yang hadir, dai kondang ini juga menekankan pentingnya persatuan umat dan agar umat tidak berjuang secara sendiri-sendiri. "Kita (umat Islam) harus bersatu melawan faham liberalisme. Bersatu saja kita belum tentu menang apalagi sendiri-sendiri", tegasnya.

Uniknya, ribuan jama'ah yang hadir dalam acara Tabligh Akbar ini mayoritas adalah perempuan, yang terdiri dari berbagai organisasi massa (ormas) dan majelis ta'lim.

Selain itu, Dr. Adian Husaini kembali mengingatkan tentang bahaya RUU Kesetaraan Gender ini, "Gender tidak ada istilahnya dalam Islam, ia datang dari Barat yang antagonis. Apabila RUU ini disahkan, maka akan banyak perbedaan yang dikriminalkan, misalnya perbedaan antara laki-laki dan perempuan di dalam masjid, ini bisa dikriminalkan juga", tandasnya.

Tidak kalah dengan Bachtiar Natsir dan Adian Husaini, lima orator dan pembicara lainnya turut menyemarakkan acara Tabligh Akbar ini, seperti H.M Zaytun Rasmin, MA., Dr. Ahmad Zain an-Najah, H. Jeje Zainuddin., Henri Shalahuddin MA., dan Dr. Marwah Daud.


(SLM)

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Journalicious - Skyblue - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -