Posted by : Sarah Larasati Mantovani Tuesday, 24 January 2012


Desainer muslim Indonesia kian diakui di Dunia Internasional. Hal ini terbukti dengan meriahnya sambutan dari masyarakat fashion dari berbagai macam negara yang berkumpul dalam acara The International Fair of The Muslim World di Paris, Perancis pada tanggal 14-20 Desember 2011 lalu.

Hal ini mendapat tanggapan yang positif dari desainer muslim senior, Hidayati Ahmad Leman atau yang akrab disapa Ida Leman, saat diwawancarai oleh saya pada saat acara Rakernas Badan Kontak Majelis Ta’lim, Jum’at sore (20/01). “Alhamdulillah, Saya melihatnya busana muslim sekarang sangat indah dan cantik, sangat bervariasi dan sangat inovatif”. Jawab ibu dari aktor Mario Pratama Leman ini.


Memasyarakatkan Busana Muslim, Memuslimkan Masyarakat

Saat beliau dimintai pendapatnya tentang salah satu Bank Syariah yang ingin menjajaki pembiayaan di bidang Industri Kreatif, khususnya Fashion Muslim. Ia menjawab, “Alhamdulillah, bagus banget kalau kita disupport oleh sebuah instansi, apakah itu instansi swasta ataupun instansi pemerintah, semoga bisa dapat bersinergi deh. Karena kita membuat baju muslim ini kan termasuk dakwah”.

Aktris senior yang memulai karir sebagai desainer muslim sejak tahun 90-an ini mengaku sangat senang dengan menjamurnya desainer-desainer muda dan berkembangnya fashion muslim di Indonesia sekarang. Karena dikatakannya, desainer muslim pada waktu itu hanya bisa dihitung dengan jari. “Desainer pada waktu itu tidak sampai 10 orang lah, berbeda dengan sekarang yang tidak bisa dihitung lagi dengan jari. Selain itu, belum banyak juga ditemukan orang-orang yang memakai jilbab seperti sekarang. Dulu orang masih pada takut-takut memakai busana muslim, busana muslim tuh konotasinya orang kampung, nenek-nenek”. Akunya.

Ia juga mengaku sudah menyukai dunia fashion muslim sejak lama dan sangat tertantang untuk memasyarakatkan busana muslim yang sesuai syari’at pada waktu itu. “Jujur aja, pada saat itu busana muslim belum begitu booming seperti sekarang dan busana muslim yang dipakai oleh artis-artis yang menyanyi belum benar sesuai syari’at”.

Ibu yang akrab disapa Bu Ida ini juga melihat busana muslim sekarang sudah sangat berkembang dan sudah banyak diminati oleh masyarakat, bahkan toko-toko non muslim pun juga sampai ikut menjual baju-baju muslim. “Ini pertanda apa? Ini tandanya memuslimkan masyarakat melalui fashion sudah tercapai”. Pungkasnya.

Selain itu, aktris kelahiran Padang 56 tahun yang lalu ini, di sela-sela wawancara juga sempat mencurahkan isi hatinya bahwa waktu jaman ia dulu industri kreatif seperti busana muslim tidak didukung, sempat di anak-tirikan, bahkan busana muslim pada waktu itu kurang bersahabat oleh masyarakat kita.

Yang Penting Syar’i

Bu Ida merasa tidak masalah dengan model, gaya, warna dan motif yang di desain oleh desainer-desainer saat ini, terutama desainer-desainer muda. “Mau model apa saja, mau gaya apa saja, mau warna apa saja, oke silahkan, tapi kita jangan sampai tidak syar’I, berbelah-belah, tipis dan transparan”. Sarannya.

Saat berkeliling ke Asia, Eropa, Timur Tengah, Amerika dan Afrika, bahkan sempat menyambangi Maroko dan Perancis, ia melihat banyak perbedaan antara busana muslim Indonesia dengan busana muslim di luar. Salah satunya adalah berani berinovasi dan memainkan warna. “Busana muslim kita variatif sekali”. Ungkapnya.

Ia juga optimis bahwa Indonesia akan menjadi kiblat mode muslim dunia. “Saya rasa negara kita memang pantas dan bisa menjadi kiblat mode muslim dunia”. Ungkapnya lagi.

Terakhir, ia berpesan pada desainer-desainer muslim muda agar jangan sombong, menjadi orang yang lebih legowo dan pakai busana muslim harus sama dengan isi dalam hati kita, pola sikap kita.

“Pokoknya untuk anak-anak muda berjilbab, jangan takut dikatakan emak-emak hanya karena pakai baju yang longgar-longgar. Jangan takut merasa ngga pantas, jangan takut norak, jangan takut ngga bisa gaya. Yang penting busana yang dikenakan harus syar’i”. Pesannya.


Tips Berfashion Muslimah ala Ida Leman

Ø Tidak menyalahi syari’at, seperti tidak menampakkan lekuk-lekuk tubuh, tidak
menampakkan aurat seperti leher dan rambut
Ø  Mau gaya apa saja terserah, yang penting harus serasi dari atas sampai bawah dan
bisa me-mix and match, contohnya seperti tidak memakai lima warna dalam 1 tubuh,
paling banyak tiga warna dan usahakan kalau bisa dua warna.
Ø  Kalau memakai baju atau rok yang tipis tidak apa-apa asalkan memakai baju dalaman
dan celana legging di dalam.
Ø  Baju muslim yang dipakai terlihat indah, tidak menjadi fitnah dan tidak norak.
Ø  Memakai baju muslim harus mencerminkan wajah dan perilaku yang shalihah.

{ 1 comments... read them below or add one }

  1. Udkhulu fissilmi kaffah, setuju..., Ini yang namannya Islamisasi secara universal.

    ReplyDelete

- Copyright © Journalicious - Skyblue - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -