Posted by : Sarah Larasati Mantovani Saturday 31 January 2015

Madrasah Tsanawiyah Negeri II Pamulang
Foto: Google
"Teeeeeeetttt!!!! Teeeeeeeeeeeeeeettttttt", bel masuk berbunyi dengan riang, Pertanda Guru Piket akan segera menutup pintu gerbang. Beberapa siswa-siswi yang baru datang segera berlarian kencang. Dengan wajah agak meradang, beliau memberikan kami sanksi yang cukup menantang. Saya yang pada saat itu terlambat, ikut mendapatkan sanksi menghafal sepuluh ayat surat Yasin pada saat itu juga, kalau tidak hafal maka tidak boleh masuk kelas untuk mengikuti pelajaran upset emoticon
Masa-masa putih biru di MadTsaNe Two Lang (Madrasah Tsanawiyah Negeri Dua Pamulang), sekolah yang paling saya kenang, saat menjalaninya saya merasa benci waktu itu xD. Salah satunya benci karena saya harus bertemu dan belajar bahasa Arab. Pada waktu itu memang saya pernah punya pengalaman buruk sama pelajaran satu ini, sampai saat saya telah lulus, ibu saya menanyakan sekaligus menawarkan apakah saya mau masuk Aliyah atau tidak, dan saya menjawab "tidak" dengan mantap, alasannya karena tidak mau bertemu dengan pelajaran bahasa Arab lagi. Namun sekarang saya malah merindukan belajar bahasa Arab :')
Di sekolah inilah, pertama kalinya saya mengenal dan belajar Qur'an Hadits, Akidah Akhlak, SKI (Sejarah Kebudayaan Islam), Bahasa Arab, dan Fikih.
Sungguh... saya merindukan saat diajari Biologi oleh almarhum Wakil Kepala Sekolah waktu itu, pak Harun, yang menggantikan Guru Biologi kami yang tidak masuk. Bagaimana hebohnya kelas saya saat beliau menjelaskan tentang masalah pembuahan manusia dengan bijak. Beliau guru paling ramah dan sangat baik yang pernah saya kenal...
Sungguh... saya merindukan saat diberi nasehat oleh almarhumah wali kelas kami di Tiga Delapan, Ibu Roslaini. Dengan penuh kesabaran, beliau memperlakukan kami yang terkenal paling berisik dan rusuh di antara tiga kelas lain.
Semoga Allah memberikan pahala yang melimpah pada mereka berdua....
Saat Study Tour ke Candi Prambanan, Yogyakarta.
Foto: Dok Pribadi
Sungguh... saya merindukan hafalan surat dan hadits dengan Guru Qur'an Hadits saya yang cadel, Ibu Nur'aini. Kalau sama beliau ga hafal, kami disuruh skotjam dan itu ga sendiri tapi rame-rame dengan beberapa teman yang ga hafal lainnya, sementara yang lainnya mengantri setoran hafalan ke beliau :')
Sungguh... saya merindukan belajar Aqidah Akhlak dengan pak Azhar, saat beliau menerangkan dalil aqli dan dalil naqli :')
Sungguh... saya merindukan saat diajari Ibu Zubaidah (sering kami panggil dengan Bu Zubed), Guru Fiqh kami yang terkenal disiplin, tegas dan "killer". Salah satu ilmu yang saya ingat dan pernah beliau ajarkan ialah doa sujud sajdah :')
Sungguh... saya merindukan saat belajar SKI, dan saya menyesal sewaktu Ibu Aliyah, Guru SKI saya menerangkan beberapa kali saya malah tertidur T.T
Kebencian yang pernah saya alami saat menjalani masa-masa putih biru sirna sudah oleh kerinduan yang amat sangat sewaktu diajari oleh para guru yang telah dengan ikhlas dan sabar mengajari saya... :')
Kalau boleh saya mengulang waktu, saya ingin mengulang masa-masa putih biru...
Semoga Allah memberikan pahala berlimpah untuk semua guru saya...

{ 1 comments... read them below or add one }

- Copyright © Journalicious - Skyblue - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -